FLORA
dan FAUNA
“
Flora dan Fauna bagi Kelangsungan Hidup Manusia ”
Adevi
Sabath Sofani
121010001
Keberagaman hasil karya Nya yang agung
membuat bumi menjadi begitu unik. Manusia diciptakanNya dengan akal budi untuk
dapat mengelola makhluk hidup lainnya. Dan ketika manusia mengelola makhluk
hidup lainnya harusnya tidak melupakan ketergantungan alamiah antar sesama
makhluk hidup yang secara bersama-sama hidup di bumi. Sebut saja hewan dan
tumbuhan yang merupakan makhluk hidup lainnya. Keduanya merupakan bagian
terpenting agar manusia dapat hidup di bumi. Hal penting dalam hubungan antar
makhluk hidup yaitu hal memberi dan menerima. Contoh hal memberi dan menerima
dalam hubungan ketergantungan antar makhluk hidup yakni dalam hal pernafasan;
manusia menghirup oksigen O2 dan mengeluarkan CO2,
sedangkan tumbuhan menghirup CO2 dan menghembuskan O2
yang dibutuhkan oleh manusia. Tumbuhan memberi O2 pada manusia dan
tumbuhan menerima CO2 dari manusia.
Tumbuhan sangat berpengaruh bagi
kelangsungan hidup manusia, pernahkah kita membayangkan tidak adanya tumbuhan
di muka bumi ini, bagaimana aktivitas bernapas manusia dapat tercukupi dan
aktivitas kehidupan akan berjalan dengan baik. Tumbuhan pun membantu aktivitas
kehidupan manusia dalam hal pangan. Tumbuhan dimuka bumi sangat beraneka ragam
antara lain; tumbuhan hijau, tumbuhan berbunga, tumbuhan buah, tumbuhan
parasit, tumbuhan lumut, tumbuhan pepohonan, dan tumbuhan semak. Jenis-jenis
tumbuhan yang ada memiliki perannya masing-masing dibumi.
Beberapa peran penting yang diberikan oleh tumbuhan bagi kehidupan di bumi antara lain :
Beberapa peran penting yang diberikan oleh tumbuhan bagi kehidupan di bumi antara lain :
1.
Sebagai Produsen dalam ekosistem
Kemampuan fotosintesis yang dimiliki
oleh tumbuhan menjadikan mereka bisa menyediakan sumber makanan untuk kehidupan
mereka sendiri, dan beberapa senyawa lainnya disimpan sebagai cadangan makanan
dalam bentuk amilum / pati yang dimanfaatkan oleh mahkluk hidup ( terutama
konsumen primer ) sebagai sumber makanan.Sehingga dapat dikatakan tumbuhan
menjadi sumber kehidupan utama bagi mahkluk hidup lainnya, karena energi yang
berasal darinya akan ditransfer kepada mahkluk hidup lainnya melalui rantai
makanan dan jaring-jaring makanan.
2.
Mengendalikan siklus / daur biogeokimia
Kemampuan fotosintesis tumbuhan juga
menjadi "jaminan" berlangsungnya daur beberapa senyawa kimia di bumi.
CO2 yang merupakan zat "tak berguna" bagi mahkluk hidup lain oleh
tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pembentukan senyawa organik
termasuk jugadihasilkannya O2 yang merupakan senyawa penting bagi mahkluk hidup
lainnya.
3.
Sebagai agen pelapukan batuan
Tumbuhan lumut merupakan vegetasi perintis
yang mampu merubah struktur batuan ataupun karang menjadi tanah yang
subur. Mencegah terjadinya banjir, tanah
longsor dan penyedia cadangan air tanah. Akar tumbuhan yang menembus sampai ke
dalam tanah, tajuk-daun yang lebat pada tumbuhan mampu menahan derasnya aliran
air di permukaan menyerap dan menahan air ketika terjadi hujan.
Keberadaan
tumbuhan di bumi juga menjadi berkah tersendiri bagi manusia. Dengan
kemampuannya, tumbuhan bisa menjadi "sesuatu" yang bernilai lebih
bagi manusia. Beberapa nilai dan manfaat yang bisa diambil oleh manusia dari
tumbuhan antara lain :
·
Nilai konsumtif, yang meliputi semua manfaat yang
bisa diambil oleh manusia untuk dikonsumsi secara langsung , seperti : sumber
bahan pangan, bahan bakar ( kayu bakar ), bahan bangunan.
·
Nilai produktif, yang meliputi semua manfaat
yang bisa diambil oleh manusia untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
atau produksi. Misalnya : sebagai bahan baku industri mebel, bahan baku
industri obat, bahan baku industri makanan dan lain-lain.
·
Nilai non produktif, meliputi semua manfaat
yang bisa diambil oleh manusia untuk kepentingan-kepentingan lain di luar
konsumsi dan produksi. Seperti : sebagai sumber plasma nutfah, penjaga
keseimbangan ekosistem, bahan penelitian, hobby, rekreasi, dan lain sebagainya.
Pohon atau tumbuhan penting sekali bagi kelangsungan
hidup manusia. Seperempat oksigen di alam ini dihasilkan oleh tumbuhan hijau
termasuk dedaunan pada pohon melalui proses fotosintesis. Tumbuhan yang
memiliki klorofil memproduksi energi atau nutrisi dan oksigen lewat proses
fotosintesis ini. Dengan bahan karbon dioksida dan air serta memanfaatkan energi
cahaya, tumbuhan mampu menghasilkan energi atau nutrisi juga oksigen yang
dibutuhkan hampir setiap makhluk hidup di muka bumi. Dapat dibayangkan jika
pepohonan di dunia ini berkurang sedikit demi sedikit setiap harinya, jumlah
oksigen yang ada di alam ini setiap hari juga semakin berkurang. Padahal
manusia membutuhkan oksigen untuk proses respirasi dalam tubuh. Respirasi bukan
hanya sekedar bernapas, tetapi dari respirasi akan dihasilkan energi yang
digunakan manusia untuk berbagai kegiatan seperti pertumbuhan, gerak, dan
lainnnya. Jika oksigen di alam berkurang, maka manusia akan kesulitan dalam
melakukan respirasi. Mungkin saat ini kita belum terlalu merasakan akibatnya,
tetapi jika jumlah pohon semakin berkurang suatu saat nanti manusia pasti akan
merasakan kekurangan oksigen. Kita mungkin mengamati bahwa udara pada beberapa
tahun lalu lebih segar dibandingkan dengan udara saat ini.
Diakui atau
tidak, manusia adalah makhluk yang berperan besar dalam menciptakan kerusakan
flora dan fauna. Beberapa kegiatan manusia secara langsung maupun tidak
langsung telah menyebabkan beberapa flora dan fauna mengalami kelangkaan bahkan
kepunahan. Untuk mencegah ini terjadi secara terus-menerus sebaiknya kita
mengenali kerusakan yang terjadi pada flora dan fauna serta apa sajayang dapat
menyebabkan kerusakan itu. Dengan mengenali kerusakan itu, kita dapat mengambil
hikmah dan membuat langkah antisipasi agar kerusakan itu tidak berlanjut.
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna akibat
kegiatan manusia.
a. Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah
faktor yang sangat berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna. Zat-zat
polutan telah banyak membunuh flora dan fauna di darat maupun di perairan.
Kini, zat-zat itu semakin menyesaki Bumi akibat kemajuan teknologi. Di satu
sisi, teknologi memang kita butuhkan tetapi di sisi lain telah menyebabkan
pencemaran yang sangat membahayakan kehidupan. Hasil dan sisa-sisa kemajuan
teknologi itu kini telah meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi
hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap ramah terhadap lingkungan.
Kita biasa membedakan pencemaran menjadi tiga macam, yaitu pencemaran udara,
air, dan tanah. Pembedaan seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya
saling berkaitan. Asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon
monoksida ke udara. Terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik
bercampur dengan uap air, terkondensasi, dan turun sebagai hujan. Air hujan
yang telah tercemar karbon monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut
hujan asam. Hujan asam ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung
dapat memperlambat pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air hujan yang asam
itu juga memasuki air permukaan seperti sungai atau danau dan meracuni tumbuhan
serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni
tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun
dalam tubuhnya. Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara
dan tanah. Zat-zat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan bercampur
dengan udara ketika berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar
juga memasuki tanah sehingga tanah pun ikut tercemar. Tindakan sederhana apakah
yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran? Nah, lakukanlah mulai dari
dirimu sendiri!
Pencemaran tanah pun akhirnya juga
menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah
dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyesakkan pernapasan.
Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai,
serta danau.
b. Eksploitasi Hutan
Pengambilan hasil hutan secara
besar-besaran, cepat atau lambat akan memusnahkan flora dan fauna tertentu di
permukaan Bumi. Beberapa flora memiliki pertumbuhan yang sangat lambat misalnya
jati, sehingga untuk memperbaruinya diperlukan waktu yang sangat lama. Ada juga
flora yang hanya tumbuh pada waktu tertentu misalnya bunga Rafflesia arnoldi.
c. Perburuan Liar
Beberapa fauna mempunyai daya
tarik tersendiri sehingga mempunyai nilai ekonomis. Inilah yang menyebabkan
beberapa fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena diyakini
culanya yang berkhasiat sebagai obat. Gajah diburu manusia karena gadingnya
dapat digunakan sebagai hiasan dan peralatan dengan harga mahal. Cenderawasih
diburu karena bulunya yang indah. Dan beberapa fauna lagi diburu karena alasan
tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada diambang kepunahan.
Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perburuan
liar?
d. Penggunaan Pestisida
Dalam pertanian penggunaan
pestisida dimaksudkan untuk membunuh hewan perusak tanaman. Secara tidak
sengaja, pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan. Beberapa burung
telah mati akibat penggunaan pestisida. Burung-burung yang tahan terhadap
pestisida akan mengalami gangguan reproduksi. Berdasarkan penelitian, pestisida
berpengaruh terhadap pembentukan kalsium dalam tubuh burung. Akibatnya, burung
menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga bayi burung tidak dapat
bertahan hidup. Langkanya elang jawa diduga kuat juga karena penggunaan
pestisida ini.
e. Penggunaan Pupuk Buatan
Di satu sisi, pupuk buatan
berfungsi menyuburkan tanaman. Namun, di sisi lain pupuk telah berperanbesar
terhadap kelangkaan beberapa jenis fauna. Berdasarkan penelitian, para ahli
menyimpulkanbahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan hilangnya beberapa jenis
ikan di sungai dan danau. Bagaimana ini bisa terjadi? Pupuk yang disebarkan di
lahan pertanian tidak semuanya diserap oleh tanaman. Beberapa di antaranya
telah dihanyutkan air hingga sampai ke sungai dan danau. Pupuk itu menyuburkan
tanaman air seperti eceng gondok hingga pertumbuhannya melampaui batas
toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh beberapa jenis
ikan. Selain itu, eceng gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam.
Beberapa jenis ikan yang tidak sanggup bertahan akan mati dan akhirnya punah.
Itulah beberapa kerusakan flora
dan fauna serta hal-hal yang menyebabkannya. Kerusakan itu sesegera mungkin
harus kita cegah karena dampaknya akan menimpa kita juga. Apa dampak kerusakan
flora dan fauna bagi manusia?
Dampak
kerusakan flora dan fauna bagi kehidupan terlihat dari beberapa flora dan fauna
telah hilang dari habitatnya. Gajah jawa, harimau jawa dan bali, kini tinggal
dongeng belaka. Suatu saat binatang yang saat ini bisa kita lihat, boleh jadi
juga tinggal cerita buat anak cucu kita. Beberapa hutan telah habis dibabat
berubah menjadi lahan-lahan kritis yang kelak terhanyut dan mendangkalkan
sungai-sungai. Karena sudah begitu dangkal, sungai tidak lagi mampu menampung
air dan meluaplah banjir menerjang segala yang ada di sekitarnya termasuk
manusia. Betapa tragisnya. Berikut ini dampak yang akan terjadi jika flora dan
fauna mengalami kerusakan.
a. Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem terdapat predator
(pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi
tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah
mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis
pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15
spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang
merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga
perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang
hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle
mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.
b. Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna merupakan sumber
daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan
berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu,
daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang
merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah
sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang
sehingga air menjadi barang langka.
c. Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan
sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia
dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat
tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi
manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari
rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh
binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes
adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan
misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian,
kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat
berbahaya jika dikonsumsi.
d. Tragedi Lingkungan karena
Kerusakan Hutan
Bencana alam yang terjadi akibat
kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor
merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan
tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak
mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah
banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.
e. Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah
nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar
nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti
kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam
tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan
bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk
bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora
lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami
kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan
produktivitasnya.
f. Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika
flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun
dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam
bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan
di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan
oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan
dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat.
Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh
manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat
dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri
serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui
tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami
kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu.
Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah,
menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban tetapi
kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita juga.
Sudah saatnya sejak sekarang, mulai memerhatikan lingkungan dengan kesadaran
yang tinggi untuk menjaganya.
Kini tekanan
pemanfaatan sumber daya alam didukung teknologi telah begitu serius mengancam
kelestarian flora dan fauna. Beberapa jenis flora dan fauna terancam kepunahan
menyusul beberapa jenis lainnya yang telah punah duluan. Kepunahan memang bukan
gejala baru. Beberapa jenis flora dan fauna telah hilang bersama sejarah Bumi. Punahnya harimau bali pada tahun 1942, seolah
memberi peringatan bahwa jenis lain akan menyusul. Dan benar, selang beberapa
tahun kemudian yaitu tahun 1980, harimau jawa juga tinggal dongeng kenangan.
Kepunahan ini disebabkan oleh nilai komersial binatang-binatang itu dan
rusaknya habitat mereka. Kepunahan ini juga akan menimpa beberapa jenis flora
jika tidak ada upaya perlindungan. Di Indonesia memiliki lebih dari 350 kawasan
yang dilindungi yang ditetapkan berdasarkan undang-undang Direktorat
Konservasi, Direktorat Jenderal Pelestarian Hutan dan Pengawetan Alam (PHPA).
Kawasan-kawasan tersebut dikategorikan menjadi taman nasional, cagar perburuan,
cagar alam, kawasan perburuan, hutan lindung, dan taman wisata. Berikut ini
adalah beberapa kawasan di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai kawasan
perlindungan beberapa flora dan fauna tertentu dalam bentuk taman nasional (TN)
serta daerah perlindungan
Adapun tujuan dari upaya pelestarian hewan dan tumbuhan sebagai berikut :
1.
Menjaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan dimuka bumi ini tetap
berjalan dengan baik.
2.
Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
dan masyarakat.
3.
Memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan
obat- obatan.
4.
Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan tumbuhnya berbagai pohon.
5.
Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman
rekreasi atau kebun binatang.
Lingkungan adalah aset kehidupan yang
tidak ternilai harganya. Jika lingkungan itu rusak, hilanglah aset itu dan
terancamlah kehidupan kita. Semua itu tidak akan terjadi jika kita peduli
terhadap lingkungan. Seharusnya kita sadar bahwa ada hubungan timbal balik
antara manusia dan lingkungan. Lingkungan akan memberikan manfaat bagi manusia
selama diperlakukan dengan baik. Sebaliknya, jika kita semena-mena terhadap
lingkungan, bencanalah yang akan menimpa kita. Flora dan fauna adalah bagian
dari lingkungan yang secara menakjubkan telah menjaga ekosistem agar tetap
seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Club
Etnobotani Indonesia
No comments:
Post a Comment
Your comment so meaning full for me. thank you:)