Wednesday, May 30, 2012

ARTIKEL CB 4 -BAHAN REFLEKSI PENTINGNYA FLORA FAUNA BAGI KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA

FLORA dan FAUNA
“ Flora dan Fauna bagi Kelangsungan Hidup Manusia ”
Adevi Sabath Sofani
121010001

Keberagaman hasil karya Nya yang agung membuat bumi menjadi begitu unik. Manusia diciptakanNya dengan akal budi untuk dapat mengelola makhluk hidup lainnya. Dan ketika manusia mengelola makhluk hidup lainnya harusnya tidak melupakan ketergantungan alamiah antar sesama makhluk hidup yang secara bersama-sama hidup di bumi. Sebut saja hewan dan tumbuhan yang merupakan makhluk hidup lainnya. Keduanya merupakan bagian terpenting agar manusia dapat hidup di bumi. Hal penting dalam hubungan antar makhluk hidup yaitu hal memberi dan menerima. Contoh hal memberi dan menerima dalam hubungan ketergantungan antar makhluk hidup yakni dalam hal pernafasan; manusia menghirup oksigen O2 dan mengeluarkan CO2, sedangkan tumbuhan menghirup CO2 dan menghembuskan O2 yang dibutuhkan oleh manusia. Tumbuhan memberi O2 pada manusia dan tumbuhan menerima CO2 dari manusia.
Tumbuhan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia, pernahkah kita membayangkan tidak adanya tumbuhan di muka bumi ini, bagaimana aktivitas bernapas manusia dapat tercukupi dan aktivitas kehidupan akan berjalan dengan baik. Tumbuhan pun membantu aktivitas kehidupan manusia dalam hal pangan. Tumbuhan dimuka bumi sangat beraneka ragam antara lain; tumbuhan hijau, tumbuhan berbunga, tumbuhan buah, tumbuhan parasit, tumbuhan lumut, tumbuhan pepohonan, dan tumbuhan semak. Jenis-jenis tumbuhan yang ada memiliki perannya masing-masing dibumi.
Beberapa peran penting yang diberikan oleh tumbuhan bagi kehidupan di bumi antara lain :
1.    Sebagai Produsen dalam ekosistem
Kemampuan fotosintesis yang dimiliki oleh tumbuhan menjadikan mereka bisa menyediakan sumber makanan untuk kehidupan mereka sendiri, dan beberapa senyawa lainnya disimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk amilum / pati yang dimanfaatkan oleh mahkluk hidup ( terutama konsumen primer ) sebagai sumber makanan.Sehingga dapat dikatakan tumbuhan menjadi sumber kehidupan utama bagi mahkluk hidup lainnya, karena energi yang berasal darinya akan ditransfer kepada mahkluk hidup lainnya melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
2.    Mengendalikan siklus / daur biogeokimia
Kemampuan fotosintesis tumbuhan juga menjadi "jaminan" berlangsungnya daur beberapa senyawa kimia di bumi. CO2 yang merupakan zat "tak berguna" bagi mahkluk hidup lain oleh tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pembentukan senyawa organik termasuk jugadihasilkannya O2 yang merupakan senyawa penting bagi mahkluk hidup lainnya.
3.    Sebagai agen pelapukan batuan
Tumbuhan lumut merupakan vegetasi perintis yang mampu merubah struktur batuan ataupun karang menjadi tanah yang subur.  Mencegah terjadinya banjir, tanah longsor dan penyedia cadangan air tanah. Akar tumbuhan yang menembus sampai ke dalam tanah, tajuk-daun yang lebat pada tumbuhan mampu menahan derasnya aliran air di permukaan menyerap dan menahan air ketika terjadi hujan.
Keberadaan tumbuhan di bumi juga menjadi berkah tersendiri bagi manusia. Dengan kemampuannya, tumbuhan bisa menjadi "sesuatu" yang bernilai lebih bagi manusia. Beberapa nilai dan manfaat yang bisa diambil oleh manusia dari tumbuhan antara lain :
·         Nilai konsumtif, yang meliputi semua manfaat yang bisa diambil oleh manusia untuk dikonsumsi secara langsung , seperti : sumber bahan pangan, bahan bakar ( kayu bakar ), bahan bangunan.
·         Nilai produktif, yang meliputi semua manfaat yang bisa diambil oleh manusia untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri atau produksi. Misalnya : sebagai bahan baku industri mebel, bahan baku industri obat, bahan baku industri makanan dan lain-lain.
·         Nilai non produktif, meliputi semua manfaat yang bisa diambil oleh manusia untuk kepentingan-kepentingan lain di luar konsumsi dan produksi. Seperti : sebagai sumber plasma nutfah, penjaga keseimbangan ekosistem, bahan penelitian, hobby, rekreasi, dan lain sebagainya.
Pohon atau tumbuhan penting sekali bagi kelangsungan hidup manusia. Seperempat oksigen di alam ini dihasilkan oleh tumbuhan hijau termasuk dedaunan pada pohon melalui proses fotosintesis. Tumbuhan yang memiliki klorofil memproduksi energi atau nutrisi dan oksigen lewat proses fotosintesis ini. Dengan bahan karbon dioksida dan air serta memanfaatkan energi cahaya, tumbuhan mampu menghasilkan energi atau nutrisi juga oksigen yang dibutuhkan hampir setiap makhluk hidup di muka bumi. Dapat dibayangkan jika pepohonan di dunia ini berkurang sedikit demi sedikit setiap harinya, jumlah oksigen yang ada di alam ini setiap hari juga semakin berkurang. Padahal manusia membutuhkan oksigen untuk proses respirasi dalam tubuh. Respirasi bukan hanya sekedar bernapas, tetapi dari respirasi akan dihasilkan energi yang digunakan manusia untuk berbagai kegiatan seperti pertumbuhan, gerak, dan lainnnya. Jika oksigen di alam berkurang, maka manusia akan kesulitan dalam melakukan respirasi. Mungkin saat ini kita belum terlalu merasakan akibatnya, tetapi jika jumlah pohon semakin berkurang suatu saat nanti manusia pasti akan merasakan kekurangan oksigen. Kita mungkin mengamati bahwa udara pada beberapa tahun lalu lebih segar dibandingkan dengan udara saat ini.
Diakui atau tidak, manusia adalah makhluk yang berperan besar dalam menciptakan kerusakan flora dan fauna. Beberapa kegiatan manusia secara langsung maupun tidak langsung telah menyebabkan beberapa flora dan fauna mengalami kelangkaan bahkan kepunahan. Untuk mencegah ini terjadi secara terus-menerus sebaiknya kita mengenali kerusakan yang terjadi pada flora dan fauna serta apa sajayang dapat menyebabkan kerusakan itu. Dengan mengenali kerusakan itu, kita dapat mengambil hikmah dan membuat langkah antisipasi agar kerusakan itu tidak berlanjut. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna akibat kegiatan manusia.
a. Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah faktor yang sangat berperan dalam penciptaan kerusakan flora dan fauna. Zat-zat polutan telah banyak membunuh flora dan fauna di darat maupun di perairan. Kini, zat-zat itu semakin menyesaki Bumi akibat kemajuan teknologi. Di satu sisi, teknologi memang kita butuhkan tetapi di sisi lain telah menyebabkan pencemaran yang sangat membahayakan kehidupan. Hasil dan sisa-sisa kemajuan teknologi itu kini telah meracuni tanah, air, serta udara. Jadi, teknologi hendaknya diciptakan sedemikian rupa sehingga tetap ramah terhadap lingkungan. Kita biasa membedakan pencemaran menjadi tiga macam, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Pembedaan seperti itu tidaklah tepat benar karena ketiganya saling berkaitan. Asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke udara. Terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik bercampur dengan uap air, terkondensasi, dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air hujan yang asam itu juga memasuki air permukaan seperti sungai atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun dalam tubuhnya. Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah. Zat-zat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan bercampur dengan udara ketika berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah sehingga tanah pun ikut tercemar. Tindakan sederhana apakah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran? Nah, lakukanlah mulai dari dirimu sendiri!
Pencemaran tanah pun akhirnya juga menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyesakkan pernapasan. Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai, serta danau.
b. Eksploitasi Hutan
Pengambilan hasil hutan secara besar-besaran, cepat atau lambat akan memusnahkan flora dan fauna tertentu di permukaan Bumi. Beberapa flora memiliki pertumbuhan yang sangat lambat misalnya jati, sehingga untuk memperbaruinya diperlukan waktu yang sangat lama. Ada juga flora yang hanya tumbuh pada waktu tertentu misalnya bunga Rafflesia arnoldi.
c. Perburuan Liar
Beberapa fauna mempunyai daya tarik tersendiri sehingga mempunyai nilai ekonomis. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna diburu oleh manusia. Badak diburu oleh manusia karena diyakini culanya yang berkhasiat sebagai obat. Gajah diburu manusia karena gadingnya dapat digunakan sebagai hiasan dan peralatan dengan harga mahal. Cenderawasih diburu karena bulunya yang indah. Dan beberapa fauna lagi diburu karena alasan tertentu. Inilah yang menyebabkan beberapa fauna berada diambang kepunahan. Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perburuan liar?
d. Penggunaan Pestisida
Dalam pertanian penggunaan pestisida dimaksudkan untuk membunuh hewan perusak tanaman. Secara tidak sengaja, pestisida itu juga membunuh hewan yang menguntungkan. Beberapa burung telah mati akibat penggunaan pestisida. Burung-burung yang tahan terhadap pestisida akan mengalami gangguan reproduksi. Berdasarkan penelitian, pestisida berpengaruh terhadap pembentukan kalsium dalam tubuh burung. Akibatnya, burung menghasilkan telur yang kulitnya sangat tipis sehingga bayi burung tidak dapat bertahan hidup. Langkanya elang jawa diduga kuat juga karena penggunaan pestisida ini.
e. Penggunaan Pupuk Buatan
Di satu sisi, pupuk buatan berfungsi menyuburkan tanaman. Namun, di sisi lain pupuk telah berperanbesar terhadap kelangkaan beberapa jenis fauna. Berdasarkan penelitian, para ahli menyimpulkanbahwa penggunaan pupuk telah menyebabkan hilangnya beberapa jenis ikan di sungai dan danau. Bagaimana ini bisa terjadi? Pupuk yang disebarkan di lahan pertanian tidak semuanya diserap oleh tanaman. Beberapa di antaranya telah dihanyutkan air hingga sampai ke sungai dan danau. Pupuk itu menyuburkan tanaman air seperti eceng gondok hingga pertumbuhannya melampaui batas toleransi. Tanaman ini menyerap oksigen yang dibutuhkan oleh beberapa jenis ikan. Selain itu, eceng gondok yang membusuk menyebabkan air bersifat asam. Beberapa jenis ikan yang tidak sanggup bertahan akan mati dan akhirnya punah.
Itulah beberapa kerusakan flora dan fauna serta hal-hal yang menyebabkannya. Kerusakan itu sesegera mungkin harus kita cegah karena dampaknya akan menimpa kita juga. Apa dampak kerusakan flora dan fauna bagi manusia?

Dampak kerusakan flora dan fauna bagi kehidupan terlihat dari beberapa flora dan fauna telah hilang dari habitatnya. Gajah jawa, harimau jawa dan bali, kini tinggal dongeng belaka. Suatu saat binatang yang saat ini bisa kita lihat, boleh jadi juga tinggal cerita buat anak cucu kita. Beberapa hutan telah habis dibabat berubah menjadi lahan-lahan kritis yang kelak terhanyut dan mendangkalkan sungai-sungai. Karena sudah begitu dangkal, sungai tidak lagi mampu menampung air dan meluaplah banjir menerjang segala yang ada di sekitarnya termasuk manusia. Betapa tragisnya. Berikut ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
a. Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut, bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.
b. Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka.
c. Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi.
d. Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan
Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.
e. Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya.
f. Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu. Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita juga. Sudah saatnya sejak sekarang, mulai memerhatikan lingkungan dengan kesadaran yang tinggi untuk menjaganya.
Kini tekanan pemanfaatan sumber daya alam didukung teknologi telah begitu serius mengancam kelestarian flora dan fauna. Beberapa jenis flora dan fauna terancam kepunahan menyusul beberapa jenis lainnya yang telah punah duluan. Kepunahan memang bukan gejala baru. Beberapa jenis flora dan fauna telah hilang bersama sejarah Bumi.  Punahnya harimau bali pada tahun 1942, seolah memberi peringatan bahwa jenis lain akan menyusul. Dan benar, selang beberapa tahun kemudian yaitu tahun 1980, harimau jawa juga tinggal dongeng kenangan. Kepunahan ini disebabkan oleh nilai komersial binatang-binatang itu dan rusaknya habitat mereka. Kepunahan ini juga akan menimpa beberapa jenis flora jika tidak ada upaya perlindungan. Di Indonesia memiliki lebih dari 350 kawasan yang dilindungi yang ditetapkan berdasarkan undang-undang Direktorat Konservasi, Direktorat Jenderal Pelestarian Hutan dan Pengawetan Alam (PHPA). Kawasan-kawasan tersebut dikategorikan menjadi taman nasional, cagar perburuan, cagar alam, kawasan perburuan, hutan lindung, dan taman wisata. Berikut ini adalah beberapa kawasan di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai kawasan perlindungan beberapa flora dan fauna tertentu dalam bentuk taman nasional (TN) serta daerah perlindungan





Adapun tujuan dari upaya pelestarian hewan dan tumbuhan sebagai berikut :
1.       Menjaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan dimuka bumi ini tetap berjalan dengan baik.
2.       Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
3.       Memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat- obatan.
4.       Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan    tumbuhnya berbagai pohon.
5.       Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi  atau kebun binatang.

Lingkungan adalah aset kehidupan yang tidak ternilai harganya. Jika lingkungan itu rusak, hilanglah aset itu dan terancamlah kehidupan kita. Semua itu tidak akan terjadi jika kita peduli terhadap lingkungan. Seharusnya kita sadar bahwa ada hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Lingkungan akan memberikan manfaat bagi manusia selama diperlakukan dengan baik. Sebaliknya, jika kita semena-mena terhadap lingkungan, bencanalah yang akan menimpa kita. Flora dan fauna adalah bagian dari lingkungan yang secara menakjubkan telah menjaga ekosistem agar tetap seimbang.







DAFTAR PUSTAKA
Club Etnobotani Indonesia

No comments:

Post a Comment

Your comment so meaning full for me. thank you:)